You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
KPw BI DKI Target 130 Ribu Pengguna Baru QRIS di Jakarta pada 2025
.
photo Ilustrasi - Beritajakarta.id

KPw BI DKI Targetkan 130 Ribu Pengguna Baru QRIS di Jakarta

Digitalisasi di Jakarta terus mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini tercermin dari lonjakan transaksi QRIS yang tumbuh 167 persen secara year-on-year (YoY). Jakarta juga menjadi penyumbang signifikan dalam transaksi QRIS nasional dengan pangsa mencapai 32 persen.

"agar ekosistem digital semakin inklusif,"

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, pertumbuhan QRIS di Jakarta terutama didorong oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman (Akmamin), perdagangan, serta jasa perusahaan. Pemerataan penggunaan QRIS di seluruh wilayah Jakarta juga terus didorong untuk memastikan adopsi yang lebih luas.

Saat ini, Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan pangsa volume transaksi tertinggi, mencapai 38,13 persen, disusul oleh Jakarta Barat sebesar 23,10 persen.

Pekan QRIS Nasional 2024 Berlangsung 12-18 Agustus 2024

Pada tahun 2025, KPw BI DKI Jakarta menargetkan 130 ribu pengguna baru QRIS di Jakarta, dengan volume transaksi diproyeksikan mencapai 2,2 miliar transaksi, atau naik 105,90 persen YoY dibandingkan target tahun 2024.

Arlyana menjelaskan, angka 130 ribu tersebut merupakan bagian dari target nasional yang telah diperhitungkan berdasarkan jumlah penduduk Jakarta yang memenuhi syarat untuk menggunakan QRIS.

“Jadi kita juga sebetulnya melihat dari sisi jumlah penduduk Jakarta yang memang sudah layak menggunakan QRIS. Anak-anak misalnya, tidak dihitung dalam target ini. Yang dihitung adalah mereka yang berada di usia produktif dan memiliki akses terhadap sistem pembayaran digital,” ujarnya, Senin (10/2).

Ia menyampaikan, selain mendorong pertumbuhan jumlah pengguna, KPw BI DKI Jakarta juga fokus meningkatkan jumlah merchant yang menerima pembayaran QRIS.

“Saat ini, penggunaan QRIS masih didominasi oleh sektor Akmamin, tetapi ke depan, perluasan akan menyasar sektor usaha lain agar ekosistem digital semakin inklusif,” katanya.

Arlyana menambahkan, tidak hanya sektor swasta, digitalisasi di lingkungan pemerintahan juga semakin menguat. Hal ini terlihat dari Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda (IETPD) Jakarta, yang pada Semester II 2024 mencapai 99,8 persen (skala 100 persen).

“Dengan tren digitalisasi yang semakin meningkat dan upaya perluasan penggunaan QRIS, Jakarta diharapkan dapat semakin memperkuat posisinya sebagai pusat transaksi digital di Indonesia,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pramono Minta Lurah Malaka Sari Dibebastugaskan

    access_time30-06-2025 remove_red_eye10290 personDessy Suciati
  2. Layanan Jemput Bola Adminduk di RW 11 Cipinang Besar Utara Diminati Warga

    access_time05-07-2025 remove_red_eye1702 personAnita Karyati
  3. Tes Lapangan Calon PPSU Kelurahan Cikoko Dibagi Tiga Gelombang

    access_time02-07-2025 remove_red_eye1538 personTiyo Surya Sakti
  4. Pramono Lantik 100 Pejabat Fungsional

    access_time30-06-2025 remove_red_eye1492 personDessy Suciati
  5. Rano Sebut BTN JAKIM 2025 Dorong Promosi dan Perekonomian Jakarta

    access_time29-06-2025 remove_red_eye1029 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik